Pages

Aspek Humanisme Dalam Pemikiran Politik Soekarno

Oleh:
Bob Randilawe
Disampaikan pada:
Diskusi Bulanan "Revitalisasi Pemikiran Soekarno, Pancasila - Sila II: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

Humanisme atau kemanusiaan mengandung arti bahwa akal budi nurani manusia merupakan pengendali atau main control atas setiap pemikiran dan tindakan seseorang. Dimana akal budi nurani (Humanisme) ditopang oleh nilai-nilai ketuhanan, rasa keadilan, kehendak untuk merdeka dan hidup berdampingan secara damai dan penuh toleransi serta kehidupan social yang berkemakmuran dan berkedaulatan. Semua itu adalah nilai universal yang terkandung dalam paham kemanusiaan (human kind is one).

Berkali-kali dalam berbagai pidato dan uraian politiknya, Soekarno menerangkan tentang makna kemanusiaan dalam pidato pancasila 1 Juni, sampai-sampai ia mengutip ungkapan Mahatma Gandhi bahwa “My Nationalism is Humanity”; nasionalisme ku adalah kemanusiaan. Apa maksud Bung Karno dengan kata-kata itu? Agaknya menarik untuk dikaji makna dan relevansi dari ungkapan tersebut agar kita sebagai kader patriotic dan sukarnois sejati tidak kehilangan haluan dalam memperjuangkan ideology pancasila dan pemikiran Marhaenisme ajaran Bung Karno, ditengah arus kuat globalisme dan neoliberalisme yang demikian massive dewasa ini.

Kutipan itu juga memastikan bahwa Soekarno ‘merasa cocok’ dengan Gandhi dalam soal itu, walau terbukti Gandhi gagal menjaga keutuhan Negara India Raya yakni terpisahnya India Barat menjadi Pakistan dan India Timur yang menjadi Bangladesh. Namun jelas Soekarno menentang Nasionalisme Koboi (Jinggo Nasionalisme), atau Nasionalisme Kolot Tertutup Merasa Benar Sendiri (Chauvinism) atau Nasionalisme Isolasionis yang serba anti barat (Xenophobia). Nasionalisme Bung Karno adalah yang progresif revolusioner untuk cita-cita politiknya. Bung karno menolak paham kebangsaan yang lembek dan ‘luwes’ untuk hal yang bersifat ideologis. Nasionalisme Bung Karno adalah nasionalisme yang beridentitas kebangsaan dan kesadaran yang tinggi (bewust).

Walau kebebasan adalah tema terpenting dalam humanism, tapi kebebasan yang diperjuangkan bukanlah kebebasan mutlak dan absolute (Liberalism). Kebebasan yang diperjuangkan Bung Karno adalah kebebasan yang berkarakter manusiawi, yang berperikemanusiaan. Kebebasan manusia dengan batas atau kaidah alam, sejarah dan masyarakat. Dengan kata lain humanism yang berkaitan dengan nilai kemerdekaan sebagai unsure Hak Asasi Manusia (dalam Bob Randilawe, Nilai Humanisme dalam Pemikiran Politik Sukarno, 2003, hlm.1).

Perlu juga dicatat bahwa Humanisme Bung Karno tidak menyangkal adanya factor metafisik atau keilahian. Sebagai substansi kemanusiaan, hal ini menghantar kita untuk bisa menjelajahi elemen kemanusiaan secara kosmologis dan sufistik. Sebagaimana Soekarno sering mengutip ayat bermacam kitab suci, samawi maupun bumi, dalam uraiannya tentang pancasila.

Demikian poin pemikiran saya sekedar sebagai pengantar dalam rangka diskusi bulanan yang diadakan Pengurus Pusat Alumni GMNI di Cikini Jakarta tentang Kajian atas Sila Kemanusiaan dalam Pancasila, MERDEKA!!!

Jakarta 27 September 2012
Bob Randilawe

Sumber :  http://gmnifisipui.weebly.com

No comments:

Post a Comment